Lisda Ikhwantini Digital Marketing Consultation

Awalnya itu…

Waktu itu matanya masih buta. Dia hanya bisa membaui, meraba dan mendengar sedikit. Kemampuannya hanya menangis dan berusaha mengejar dimana letak dada mamanya. Disitu dia merasa hangat.

Lalu ada sesuatu yang mengangkatnya ke tempat asing. Saat diangkat, dia selalu merasa takut dan akhirnya menangis. Menangis keras dan menjerit keras sampai mamanya mendengarnya. Agar dia diturunkan dari tempat asing itu dan kembali ke dada mamanya.

Lama-lama sesuatu yang mengangkatnya itu dia kenal baunya. Walau dia masih menjerit tidak mau, tidak suka, mau dibawah saja dengan mamanya. Tapi dia mulai mengenal bau itu sedikit dan berusaha menerimanya. Instingnya sesuatu ini tidak akan menyakitinya, yah sepertinya begitu..

Saat matanya terbuka, dia masih belum bisa melihat jelas. Dia mulai bisa mencium bau-bau selain bau mamanya, mulai bisa mencengkram dan mendengar suara lain disekitar. Mulai suka merangkak kesana kemari. Sesuatu itu mulai makin sering mengangkatnya. Saat matanya terbuka, saat dia terbangun, sesuatu itu makin sering mengangkatnya dan mengelus-elus badannya. Dia risih dengan perlakuan itu.

Saat matanya bukan lagi melihat bayangan dan mulai terlihat jelas…

Dia mulai bisa melihat kalau sesuatu yang mengangkatnya, berbeda sekali bentuknya dengan mamanya. Mereka mempunyai tangan yang bisa mencengkram, mengangkatnya kesana kemari, mengelus kepala dan badannya, membersihkan mata dan mukanya dan mengganti tempat tidurnya.

Sulit awalnya baginya merasakan kehangatan dari sesuatu itu. Kadang genggamannya terlalu kuat, kadang usapannya ke mukanya terlalu menyakitkan, kadang dia merasa dibuat melayang-layang terlalu tinggi, kadang suaranya menyakitkan telinga, pokoknya banyak yang dia tidak suka dari sesuatu itu. Tapi dia tidak terlalu menjerit seperti dulu saat matanya tidak terlalu jelas melihat.

Saat kaki-kakinya sudah mulai bisa menapak dan sedikit berlari, dia sudah melihat jelas sesuatu itu, yang selalu tertawa saat melihatnya berlari atau mengejar mamanya, yang selalu mengelap mukanya, yang sering dia gigit, yang sering berteriak dan selalu membersihkan tempatnya tidur. Tampaknya mamanya sangat menyukai kehangatan dari sesuatu itu dan mamanya juga mencari perhatian dan makanan dari sesuatu itu. Dia mulai menyadari pentingnya sesuatu itu bagi mamanya dan mungkin bisa jadi penting juga buatnya. Dia membuka hatinya sedikit untuk sesuatu itu dan merasakan sedikit lagi kehangatan digenggaman sesuatu itu.

Tubuhnya lemas sekali, matanya sulit terbuka sekarang dan nafasnya satu-satu.

Sesak sekali. Dia mulai membuka matanya yang terasa sulit dibuka. Ada yang menyentuh kepalanya. Sentuhan dari sesuatu! Dia mendengar banyak suara disekelilingnya dan dia ingin meloncat dari situ. Dia mencium bau yang dia tidak suka, bau obat. Dia melihat sesuatu itu berdiri disampingnya, sambil mengelus kepalanya. Matanya terasa berat sekali sekarang untuk dibuka. Sesak sekali untuk bernafas. Dia merasa badannya diangkat dan dimasukkan kesebuah tempat, dia juga merasa kaki depannya dimasukkan sesuatu, perutnya nyeri, kepalanya berdengung dan sakit disana-sini. Dia tidak suka tempatnya sekarang, baunya penuh dengan bau benda asing dan obat. Tapi dia sudah bisa sedikit bernapas dan sangat mengantuk. Dia memutuskan untuk tidur dulu.

Ketika dia tidur, dia bermimpi yang terlihat sangat nyata. Saat itu dia sedang bermain di halaman seperti biasanya dengan mamanya. Waktu itu gerbang terbuka dan mamanya mengajak bermain diluar. Awalnya dia takut. Tapi selangkah dua langkah, tidak terjadi apa-apa dan dia senang. Dia berlari kesana-sini dengan cepat mengejar mamanya. Mamanya senang. Dia juga senang. Saat berlari itu, tiba-tiba tubuhnya dihantam sesuatu yang besar, sampai terlempar jauh sekali. Dia membentur tanah. Sebelum matanya tertutup, dia melihat mamanya berlari ke arahnya, diikuti oleh sesuatu itu yang ikut berlari menghampirinya…