
Mastering E-Commerce Search in an AI-First World
Webinar atau podcast tentang SEO selalu bisa menarik perhatian saya. Disamping karena membuka cakrawala baru yang mungkin sumbernya belum ada di Indonesia, tapi sudah dipraktekkan misalnya di US, webinar seperti ini bisa menjadi salah satu sumber yang bisa dijadikan salah satu cara belajar SEO.
Tapi tidak semua webinar atau podcast bisa kita jadikan bahan/source belajar dengan cepat. Kadang kita harus lebih menggali dan membandingkan webinar satu dengan yang lain. Misalnya yang dari Search Pilot ini, bisa kita bandingkan dengan webinar Search Engine Journal.
Masukan untuk Webinar SEO vs. GEO: Mastering E-Commerce Search in an AI-First World from Searchpilot
Menurut saya ada beberapa hal yang mungkin bisa ditambahkan oleh webinar tentang SEO seperti ini adalah:
- Tidak semua penonton webinar adalah native English, so please put your auto CC English on video. Saya kadang sampai 3-4 kali tidak paham yang dimaksud. Ah mungkin memang saya kurang nangkep tu mereka ngomong apa, bule2 ini. Tapi kalo gak ditonton, takut gaptek juga.
- Tambahkan sedikit slide topik apa saja yang diobrolin. Walau kadang webinar ini semi-semi podcast, tapi kalau pertopik jadi bisa dikira-kira nih bule ngomong ape.
- Selain auto CC English, mungkin bisa ditambahkan konten tentang webinar ini, dibawah video rekamannya.
- Mungkin karena native jadi kudu tektokan cepet, tapi kalau boleh, jangan saling menyela, jadi yang bukan native English masih bisa paham. Kalau kalimat saling dipotong cepet-cepet gitu, agak bingung nangkep maksudnya mister.
Product Search in US
Section Product Search terutama di bagian Product Feed/Merchant Center di Google Search Result di US cukup berkembang, yang diluar US mungkin bisa cek lewat VPN. Apalagi kalau kita punya website e-commerce.
User experince Product/Merchant Center Feed dibuat Google lebih straightforward walaupun menggunakan CMS yang berbeda-beda. Langsung ditampilkan di Google Search Result. Mungkin ini cara Google compete dengan Amazon dan ChatGPT Shopping. Ditampilkan dengan lebih banyak advantage di SERP dan AI Mode, blending dengan personal shopping agent dan AI (lengkap dengan product size variation, product color variation), mungkin bisa dibilang lebih baik dari yang dilakukan ChatGPT.
Poin-poin LLM dari John Mu di Madrid bulan April:
- Google sudah punya crawling system pada LLM yang lebih baik untuk semua page ecommerce. Mungkin pemilik website harus cek mana yang harus dicrawl dan apa yang tidak terlalu penting, daripada nantinya Google tidak bisa render informasinya.
- Supply and demand. Google tahu kalau di filter sidebar, ada opsi dari topik, subtopik dan topik produk berbeda yang dicari, yang ditujukan untuk mempermudah user, mungkin bisa sampai ke product color ID. Google bisa menyajikan particular related queries. Dalam hal ini ada baiknya memperhatikan canonical url, urlnya cukup meaningfull bagi user untuk beberapa variasi produk, dan structured data menjadi belum cukup. Website ecommerce dapat memperbanyak konten UGC, Costumer Experience, reviews/rating. Lazy loading penting walau Google LLM/ Product Knowledge bisa baca konten di website. Pemilik website harus menunjukkan ke Google kalau URL yang ada cukup penting untuk diindex dan menjadi ranking.
Kita bisa test hal ini untuk meningkatkan conversion:
- Implementasikan expert reviews dan kesimpulan dari ribuan review yang ada dari productnya, untuk convince productnya.
- Implementasikan more product content and information.
- Context is matter.
Image Product in Product Detail Page (PDP)
Google tidak hanya memberikan visibility pada Product Pack, tapi juga untuk image dan UGC, karena untuk showcase dan user trust pada user journey. Dibutuhkan image yang bagus dari produk yang dijual pada website. Basic SEO tecnical pada kategori produk juga diperlukan untuk visibility kategori.
Forum Reviews
Negative review pada forum-forum seperti reddit juga berpengaruh buruk untuk brand. Karena ada di bawah Product pack. Kita harus memperhatikan sentimen terhadap product brand seperti ini. Review forum mempunyai visibility di SERP untuk banyak query.
SEO vs GEO (LLM Search)
- Interface, behaviour user, personalization berbeda.
- Query berubah, karena kadang user mengetik 1 paragraf, bukan query saja di search.
- PDP/Product Detail Page menjadi lebih informational yang berisi comparison, UGC, expertise review, user review; untuk specific query.
- Website structure dan user behaviour dari information sampai transaction, lebih work di LLM.
- Click di 2023 bisa berbeda dengan click di 2026, karena LLM.
Sejauh ini, itu yang saya tangkap dari webinarnya. Menurut kamu, ada hal lain? Silakan tinggalkan komen di bawah atau bisa juga intip koleksi blog saya.
Leave a comment